Posted by : Unknown Jumat, 08 November 2013

Penetasan Cyste Artemia

Penetasan Cyste Artemia
Penetasan  kista Artemia adalah suatu proses inkubasi kista Artemia di media  penetasan (air laut ataupun air laut buatan) sampai menetas. Proses  penetasan terdiri dari beberapa tahapan yang membutuhkan waktu sekitar  18-24 jam.
a. Proses penyerapan air
b. Pemecahan dinding cyste oleh embrio
c. Embrio terlihat jelas masih diselimuti membran
d. Menetas dimana nauplius berenang bebas

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menetaskan cyste Artemia adalah:
•Suhu
•Kadar garam
•Kepadatan cyste
•Cahaya
•Aerasi

Agar diperoleh hasil penetasan yang baik maka oksigen terlarut di dalam  air harus lebih dari 5 ppm. Untuk mencapai nilai tersebut dapat  dilakukan dengan pengaerasian yang kuat. Disamping untuk meningkatkan  oksigen, pengaerasian juga berguna agar cyste yang sedang ditetaskan  tidak mengendap. Suhu sangat mempengaruhi lamanya waktu penetasan dan  suhu optimal untuk penetasan Artemia adalah 26-29º C. Pada suhu dibawah  25º C Artemia akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menetas dan  pada suhu diatas 33º C dapat menyebabkan kematian cyste. Kadar 12 garam  optimal untuk penetasan adalah antara 5 – 35 ppt, namun untuk keperluan  praktis biasanya digunakan air laut (kadar garam antara 25–35 ppt).  Nilai pH air harus dipertahankan pada nilai 8 agar diperoleh penetasan  yang optimal. Adapun iluminasi pada saat penetasan sebaiknya 2000 lux.

Hal lain yang menentukan derajat penetasan cyste adalah kepadatan cyste  yang akan ditetaskan. Pada penetasan skala kecil (volume < 20l)  kepadatan cyste dapat mencapai 5 g per liter air. Akan tetapi pada skala  yang lebih besar agar diperoleh daya tetas yang baik maka kepadatan  harus diturunkan menjadi 2 g per liter air. Artemia akan menetas setelah  18-24 jam. Artemia yang sudah menetas dapat diketahui secara sederhana  yakni dengan melihat perubahan warna di media penetasan. Artemia yang  belum menetas pada umumnya berwarna cokelat muda, akan tetapi setelah  menetas warna media berubah menjadi oranye. Warna oranye belum menjamin  Artemia sudah menetas sempurna, oleh karena itu untuk meyakinkan bahwa  Artemia sudah menetas secara sempurna disamping melihat perubahan warna  juga dengan mengambil contoh Artemia dengan menggunakan beaker glass.  Jika seluruh nauplius Artemia sudah berenang bebas maka itu menunjukkan  penetasan selesai. Akan tetapi jika masih banyak yang terbungkus  membran, maka harus ditunggu 1-2 jam agar semua Artemia menetas secara  sempurna.

Kista menetas menjadi Artemia stadia nauplius. Setelah menetas sempurna,  secara visual dapat terlihat terjadinya perubahan warna dari coklat  muda menjadi oranye. Hal yang penting yang perlu diperhatikan dalam  pemanenan nauplius Artemia adalah jangan sampai tercampur antara Artemia  dan cangkang. Hal ini perlu dihindari mengingat cangkang Artemia  tersebut mengandung bahan organik yang dapat menjadi substrat  perkembangbiakan bakteri. Setelah 18 jam dimasukandalam bak penetasan  maka pengecekan apakah Artemia dalam wadah penetasan sudah menetas atau  belum. Pengecekan dilakukan dengan cara mematikan aerasi. Sesaat setelah  aerasi dimatikan, jika secara kasat mata keseluruhan nauplius sudah  berenang bebas maka pemanenan dapat dilakukan dan aerasi tetap  dimatikan. Jika sebagian besar nauplius masih terbungkus membran dan  belum berenang bebas maka aerasi dihidupkan kembali. Selanjutnya 1 atau 2  jam kemudian dilakukan pengecekan ulang.

Langkah awal pemanenan Artemia yaitu dengan mematikan aerasi serta  menutup bagian atas wadah dengan bahan yang tidak tembus cahaya. Hal ini  dilakukan dengan tujuan memisahkan antara nauplius dan cangkang  Artemia. Cangkang Artemia akan mengambangdan berkumpul di permukaan air.  Nauplius Artemia akan berenang menuju ke arah cahaya. Karena bagian  bawah wadah tranparan dan ditembus cahaya maka nauplius Artemia akan  berkumpul di dasar wadah penetasan. Oleh karena itu pada saat pemanenan  nauplius, sebaiknya bagian dasar wadah disinari lampu dari arah samping.  Selain nauplius, didasar wadah juga akan terkumpul kista yang tidak  menetas. Aerasi tetapdimatikan selama 10 menit. Setelah semua cangkang  berkumpul di atas permukaan air dan terpisah dengan nauplius yang berada  di dasar wadah maka pemanenan dapat dilakukan dengan cara membuka kran  pada dasar wadah (jika ada) atau dengan cara menyipon dasar. Sebelum  kran dibuka atau disipon, ujung kran atau selang kecil dibungkus  saringan yang berukuran 125 mikron dan dibawah saringan disimpan wadah  agar nauplius Artemia tetap berada dalam media air. Pada saat pemanenan  hindarilah terbawanya cangkang. Artemia yang tersaring kemudian dibilas  dengan air laut bersih dan siap diberikan ke larva ikan atau udang.  Selanjutnya air dan cangkang yang tersisa di wadah penetasan dibuang dan  dibersihkan.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to Delcatfish Farm

promo

Arsip Delcatfish Farm

Popuer Post

DelcatfishFarm. Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © delcatfish farm -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -