Posted by : Unknown
Jumat, 08 November 2013
Manfaat Ikan Lele bagi Balita
Ikan lele memiliki kandungan dari
nutrisi yang tinggi, sekitar 20% atau lebih dari nilai gizi harian yang
dianjurkan untuk dikonsumsi berdasarkan Departemen Pertanian Amerika Serikat
(USDA).
Ketika dimasak (panas kering), ikan
lele mengandung 0,333 gram omega-3 asam lemak, berasal dari EPA (0.1g),
DHA (0.137g), dan ALA (0.096g), per 100 gram ikan lele. Ketika dimasak (panas
kering), lele mampu menghasilkan 0,259 gram omega-3 asam lemak, berasal dari
EPA (0.049g), DHA (0,128), dan ALA (0.082g), per 100 gram ikan lele mengacu
pada sumber ikhtiar gizi : http://www.mothernature.com/Library
Ahli nutrisi gizi Dr. Achmad Subagio
dari Universitas Jember mengemukakan bahwa ikan lele memiliki kandungan gizi
yang setara dengan daging sapi apabila dikonsumsi dalam jumlah tertentu.
Setelah bergelut sekitar 2 tahun, doktor lulusan Jepang itu baru bisa menemukan
daging alternatif pengganti daging sapi. Hanya mengandalkan ikan Lele seberat
2,5 kilogram, Dr. Achmad Subagio berhasil membuat daging alternatif seberat 1
kilogram.
Selain itu, menurut Dr. Achmad
Subagio mengklaim bahwa daging Lele dapat merangsang perkembangan otak anak.
“Kandungan gizi daging Lele sangat tinggi, banyak mengandung vitamin A,”
ujarnya. Daging ikan lele mengandung poli asam lemak tidak jenuh (PUFA)
yang terdiri dari omega-3 dan omega-6. PUFA tidak disintesa tubuh, sehingga
harus diperoleh dari makanan. Lemak ikan dapat menurunkan LDL (Low Density
Lipid) kolesterol dalam plasma darah,
Selain itu, kandungan lemaknya jauh
lebih rendah dibandingkan daging sapi atau daging ayam. Daging ikan lele hanya
mengandung lemak 2 gram saja. Ini jauh lebih rendah di bandingkan sapi (14
gram) dan ayam (25 gram). Sehingga, daging ikan lele lebih sehat untuk
dikonsumsi masyarakat.
Prof. Dr. Made Astawan seorang ahli
teknologi pangan dan gizi memaparkan bahwa ikan lele mengandung protein dengan
kadar lisin dan leusin lebih tinggi dibanding daging sapi. Leusin sangat
diperlukan untuk pertumbuhan anak-anak dan menjaga kesetimbangan nitrogen pada
orang dewasa.
Leusin juga berguna untuk perombakan
dan pembentukan protein otot. Sementara lisin sangat dibutuhkan tubuh untuk membantu
proses pertumbuhan. Asam amino lisin menjadi kerangka bagi niasin dan sering
dilibatkan dalam pengobatan penyakit herpes.
Masih menurut Prof. Dr. Made
Astawan,dilihat dari komposisi gizinya ikan lele juga kaya fosfor. Nilai fosfor
pada ikan lele lebih tinggi daripada nilai fosfor pada telur yang hanya 100 mg.
Peran mineral fosfor menempati urutan kedua setelah kalsium.
Di dalam tubuh, fosfor yang
berbentuk kristal kalsium fosfat, 80 persen berada pada tulang dan gigi. Fungsi
utamanya sebagai pemberi energi dan kekuatan untuk metabolisme lemak dan pati,
sebagai penunjang kesehatan gigi dan gusi, untuk sintesis DNA serta penyerapan
dan pemakaian kalsium.
Kebutuhan fosfor bagi ibu hamil
tentu lebih banyak dibanding saat-saat tidak mengandung karena ibu hamil butuh
fosfor lebih banyak untuk tulang janinnya. Jika asupan fosfor kurang, janin
akan mengambilnya dari tulang sang ibu. Ini salah satu penyebab penyakit tulang
keropos pada ibu. Kebutuhan fosfor akan terpenuhi apabila konsumsi protein juga
diperhatikan.
Dilihat dari perbandingan kalium dan
natrium yang mencapai 24,5:1, ikan lele dapat digolongkan sebagai makanan sehat
untuk jantung dan pembuluh darah. Makanan tergolong makanan sehat untuk jantung
dan pembuluh darah bila mengandung rasio kalium terhadap natrium minimal 5:1.
Kalium diketahui bermanfaat untuk
mengendalikan tekanan darah, terapi darah tinggi, serta membersihkan
karbondioksida di dalam darah. Kalium juga bermanfaat untuk memicu kerja otot
dan simpul saraf. Kalium yang tinggi juga akan memperlancar pengiriman oksigen
ke otak dan membantu memperlancar keseimbangan cairan tubuh.
Bunda
Qifie
(Sumber
: www.lelenusantara.com)